Backpakeran ke Pulau Pari dan Pulau Burung, Kepulauan Seribu

Pulau Burung, Kepulauan Seribu

Helloo traveller...
Kemana kah weekend anda kali ini..?! Kalau weekend saya kali ini adalah berkunjung di salah satu pulau kecil Kepulauan Seribu provinsi DKI Jakarta, yaitu "Pulau Burung" atau "Bird Island". Pulau Burung adalah salah satu gugusan dari Pulau Pari. Kali ini saya bersama kawan-kawan berjumlah 7 orang. Waktu itu adalah hari Sabtu, 8 Agustus 2015. Untuk mencapai Pulau Burung, kami harus mengarungi laut dengan keberangkatan dari Pelabuhan "Muara Angke" menuju ke Pulau Pari terlebih dahulu. Karena keberangkatan kapal ekonomi itu sekitar jam 7:00 Wib, jadi pagi jam 6:00 Wib kami sudah sampai di Pelabuhan "Muara Angke". Kemudian cari kapal dengan tujuan Pulau Pari. Sempat nego harga tiket ke orang yang manage kapalnya. Awalnya dikasih harga Rp. 45.000,- terus akhirnya kenanya Rp. 35.000,- /orang. Untuk pembayaran tiketnya nanti ketika kapal sudah melaju,  akan ada orang yang nagih kok... Hehee Segeralah kami masuk ke kapal untuk cari tempat duduk, kalau tidak segera takutnya tidak kebagian tempat duduk, karena saking ramenya.

     Tepat pukul 7:00 Wib kapal mulai jalan,,, asyiiik akhirnya berangkat juga kami. Kaya gini nih penampakan kami waktu di kapal, muka bantal karena sempat tertidur tidak lama setelah kapal melaju, maklum malamnya kami begadang... Hahaa

Suasana di dalam kapal menuju Pulau Pari, via: dok. Pribadi

     2 (dua) jam berada di dalam kapal, akhirnya tibalah kami di Pulau Pari. Turun dari kapal langsung pada nyari toilet (dari dermaga belok kanan).. Hahaa habis itu hunting sarapan dulu di dekat bukit Matahari, lokasinya tidak begitu jauh dari dermaga (dari dermaga belok kiri kemudian belok kiri lagi). Bukit Matahari adalah sebuah tempat seperti hamparan yang ditumbuhi semak-semak, view nya seperti gambar di bawah ini, maap yak terhalang oleh kami yang lagi diskusi.

View Bukit Matahari, via: dok. Pribadi

     Sarapan disini lumayan mahal harganya, kami makan pecel ayam itu seporsinya Rp. 20.000,-. Setelah sarapan, hunting perahu kecil nih untuk mengantarkan kami ke Pulau Burung. Akhirnya dapatlah perahunya dengan tarif Rp. 450.000,- itu kami diantarkan ke Pulau Burung, kemudian besok paginya diantar ke spot snorkeling dan diantar kembali ke Pulau pari.

Dermaga Pulau Pari, via: dok. Pribadi

Team work, diskusi dulu sebelum nyari perahu, via: dok. Pribadi

     yuuuk mari kami naik perahu terus cussss ke Pulau Burung. Sepanjang perjalanan menuju Pulau Burung, kami benar-benar menikmati birunya air laut, gelombang air laut yang tidak besar, terik nya sinar matahari di atas perahu, ngobrol-ngobrol dengan nakoda perahu, dan tidak ketinggalan sesi dokumentasi. hehee

Di atas perahu menuju Pulau Burung, via: dok. Pribadi

     Hmmm...di foto tersebut ada bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di bawahnya ada bendera berwarna hitam bertuliskan "Jumper Indonesia", bendera tersebut ceritanya adalah bendera komunitas teman-teman yang suka travelling, entah pecinta gunung maupun pecinta pantai, pokok masih explore Indonesia. :D Kurang lebih 30menit kami mengarungi lautan biru, finally tibalah kami di Pulau Burung ,,, yeaayyy

Dermaga Pulau Burung, via: dok. Pribadi

     Seperti itulah kondisi dermaga di Pulau Burung, cantik bukan?? Spechless untuk mendeskripsikan keindahannya. Selanjutnya waktunya ramah tamah dengan penjaga pulau ini, jadi ada 2 (dua) orang yang stay di Pulau ini. Kami diharuskan membayar biaya administrasi sebesar Rp. 20.000,-/orang, yaa untuk kebersihan dan keamanan gitu. Sesi ramah tamah selesai lanjut mendirikan tenda, ambil lokasi di tepi pantai sebelah timur.

 Mendirikan tenda di tepi pantai Pulau Burung, via: dok. Pribadi

Enjoy, friendtime di tepi pantai Pulau Burung, via: dok. Pribadi

     Tenda sudah didirikan, perlengkapan sudah rapi, bendera sudah dikibarkan, santai dulu laah di depan tenda (ngopi-ngopi, nyamil, ngobrol-ngobrol). Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 13:00 WIB, sudah tidak sabar untuk membasahi diri dengan air pantai Pulau Burung. Dimulai dari main air di tepi pantai depan tenda, kemudian berlanjut ke dermaga (terjun dari dermaga), seperti ini niih..
Keseruan main air di dermaga Pulau Burung, via: dok. Pribadi

Friendtime di dermaga Pulau Burung, via: dok. Pribadi

     Setelah puas main air, kami menunggu datangnya sunset. Pulau Burung ini memiliki lebar kurang lebih 30meter, jadi untuk menikmati sunset tidak perlu pindah ke pulau lain atau berjalan jauh. Dari belakang tenda pun kami sudah mendapati lokasi yang pas untuk menanti sunset. Tapi sayang sekali, sore itu langit agak mendung jadi tidak total dapet sunset. Don't regret guys, tetap banyak keseruan disini, cincai sama temen-temen, merenung menikmati tenggelamnya matahari perlahan, ngejahilin temen, yang hobby foto bisa memainkan kameranya.

 Sisi barat Pulau Burung, via: dok. Pribadi

 Seru-seruan dikala sunset di Pulau Burung, via: dok. Pribadi

Setting kamera dulu kakaaak untuk hunting sunsetvia: dok. Pribadi

     Sesi sunset sudah berakhir, waktunya persiapan untuk bakar-bakar ikan dan api unggun. Tadi siang sempet beli ikan tongkol ke nakoda perahu yang nganterin kami ke Pulau Burung, harganya dibandrol Rp. 40.000,-

Ikan tongkol nya lumayan besar kan ya..? via: dok. Pribadi

Bakar-bakar ikan tongkol di Pulau Burung, via: dok. Pribadi

     Kami tidak ada yang mandi pakai air tawar sore itu, tidak ada kamar mandi.. Hehee.. Yaa rada-rada lengket sih But it's oke, anak pantai banget. Aktifitas malam kami adalah masak untuk makan malam, dengan menu nasi putih 1piring, 2kaleng sarden kecil,  5bungkus indomie goreng pakai sosis dan 1 ikan tongkol yang dibakar tadi. Hmmm... Yummyyy walaupun makan ala kadarnya tapi dengan suasana tepi pantai, angin yang semilir, suara lembut ombak pantai dan sebuah kebersamaan membuat kami tetap lahap menyantap makanan tersebut.

Makan malam di tepi pantai Pulau Burung, via: dok. Pribadi

Suasana tenda malam hari, via: dok. Pribadi

     Selesai makan, bersih-bersih properti makan. Lanjut friendtime lagi, ngobrol-ngobrol di dermaga Pulau Burung, tak terasa sudah hampir pukul 22:00 WIB, waktunya kembali ke tenda dan istirahat, biar fit lagi untuk aktifitas besok hari.
Ke esokkan harinya, kami menikmati sunrise dari depan tenda, yang perempuan sambil masak indomie goreng dan ngrebus air untuk kopi, sedangkan yang laki-laki beberes tenda. Syahdu sekali pagi itu, kami bisa sarapan menghadap sunrise, duduk di tepi pantai, angin sejuk pantai pagi hari, kapan lagi kami bercengkerama dengan alam seperti ini.

Packing, via: dok. Pribadi

Sarapan di tepi pantai, berhadapan dengan sunrise, via: dok. Pribadi 

Sarapan sudah, packing sudah, pamitan sama yang jaga pulau juga sudah. Perahu yang jemput kami untuk nganterin snorkling juga sudah siap,, Yuuuk cussss,, snorkling time... Horeee... Haha


Bye byeee Pulau Burung, via: dok Pribadi 

     Spot snorkling berada di belakang Pulau Burung, mendekati Pulau Tikus. Disini air masih cukup dalam, kedalaman bisa mencapai 2meter bahkan lebih yang bagian dasarnya tidak terdapat karang. Tapi amanlah yaa,, kan kami pakai jaket pelampung. Hehee Amazing nya disini tuh, ikannya banyak banget, kapan lagi bisa bermain dengan ikan sedekat ini, bahkan kalian bisa menyentuhnya. Rasakan ketika para ikan mulai menggigit lembut telapak tangan dan jari-jarimu.. Duuuh,, jadi betah berlama-lama snorkling. Akan tetapi ketika waktu sudah menunjukkan pukul 10:00 WIB, itulah waktu disaat kami harus mengakhiri snorkling kali ini, karena pukul 12:00 WIB kapal dari dermaga Pulau Pari menuju pelabuhan Muara Angke berangkat dan jangan sampai terlalu mepet waktunya untuk sampai di dermaga Pulau Pari, sebab musti antri masuk kapalnya dan kalau bisa masuk kapal lebih awal itu bisa milih tempat duduk. 

Snorkling time di belakang Pulau Burung, via:dok Pribadi 

Ikan-ikan di laut Pulau Burung, via:dok Pribadi 

     Okey guys, kurang lebih nya seperti itu suasana dan cerita backpakeran kami di Pulau Burung. Ciptaan Yang Maha Kuasa memang tidak tertandingi, kita sebagai salah satu makhluk ciptaan-Nya seharusnya bisa melihat keberadaan itu semua. Ini baru Indonesia saja guys,, #lautindonesia itu sangat indah. Luangkan waktu libur kalian untuk bersyukur menikmati alam ini.

Warm regards from me n friends (Dhimas, Reza, Efril, Maya, Iip, dan Wanto)
^, ^


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Follow my instagram : @megalatauci











Komentar